Label

alien (10) angkasa (4) dinosaurus (5) E.T (9) fosil (12) harta karun (16) hoax (6) legend (20) m (1) misteri (42) mitos (10) monumen (10) mystic (12) ooparts (7) peradaban kuno (31) time traveler (9) UFO (7)

Selasa, 13 Maret 2012

Browse: Home / cooming soon "jurassic park"

cooming soon "jurassic park"


Para ilmuwan Amerika mengungkapkan di masa depan wajah kebun binatang akan berbeda. Kelak kebun binatang akan terlihat seperti “Jurassic Park.” Kloningan spesies yang telah punah akan berlarian ke sana kemari, sedangkan para pengunjung bertualang di dalamnya, mungkin di dalam suatu kendaraan atau dibuat jalan khusus yang mengamankan mereka dari kemungkinan serangan T-Rex dan kawan-kawannya.


Itulah salah satu gagasan yang muncul di pertemuan internasional bertajuk “Symposium on the Future of Zoos” di Canisius College dan Kebun Binatang Buffalo di Buffalo, New York, seperti dikutip dari The News Star (4/3). Jeffrey Yule, koordinator program ilmu pengetahuan lingkungan di Louisana Tech University mengatakan gagasan yang paling populer dalam simposium itu adalah perubahan tatanan kebun binatang demi kepentingan estetika dan kelangsungan hidup hewan-hewan yang ada di dalamnya. “Gagasan yang selalu dikatakan oleh setiap penyaji yang berbeda dalam simposium adalah konsep lama kebun binatang di mana pengunjung harus berjalan dari satu kandang ke kandang lainnya harus diganti dengan konsep baru yaitu hewan harus hidup seperti di habitat aslinya. Pengunjung akan dibuatkan jalur tersendiri untuk bisa melihat hewan-hewan itu dari dekat,” ungkap Yule.


Ia menambahkan, “Perspektif dan perasaan yang kita dapat ketika melihat seekor macan duduk di atas beton berbeda dengan ketika kita menyaksikannya berjalan di semak-semak. Pengalaman yang kita dapatkan akan lebih berarti dan para hewan bisa lebih bahagia dan sehat.” Topik yang didiskusikan oleh Yule menyinggung prospek penggunaan kloning untuk memunculkan kembali hewan yang telah punah kurang lebih 20.000 tahun yang lalu. Ia tengah melakukan penelitian tentang makhluk hidup yang telah punah. Ia mencari tahu apa penyebabnya, dampaknya, serta bagaimana cara untuk menanggulanginya.
Selain itu, ia juga sedang menimbang-nimbang apakah teknologi kloning akan menjadi pilihan yang etis dan beralasan di masa depan. “Orang-orang sering beranggapan kalau suatu spesies telah punah, maka ia akan punah selamanya. Anggapan itu tak selalu benar,” ungkapnya. Ia berkata kelak kita bakal bisa melihat mammoth, burung dodo, ataupun serigala Tasmania yang telah punah di kebun binatang. “Tujuan utamanya adalah menempatkannya di habitat aslinya yang liar,bukan membawa mereka ke kebun binatang” kata Yule. Menurutnya, mammoth mungkin akan menjadi hewan pertama yang dikloning karena hewan tersebut kerap ditemukan dalam keadaan beku sehingga lebih mudah untuk diambil sampel DNA-nya.

Rabu, 07 Maret 2012

Browse: Home / Bumi Akan Hadapi Badai Antariksa Terbesar Dalam Lima Tahun

Bumi Akan Hadapi Badai Antariksa Terbesar Dalam Lima Tahun


Dua ledakan yang menghasilkan cahaya terang di permukaan Matahari akan memicu badai geomagnetik dan radiasi terbesar yang pernah dihadapi Bumi dalam lima tahun, kata beberapa ahli cuaca antariksa, Rabu (7/3).

Badai tersebut, yang diperkirakan sampai ke Bumi Kamis pagi waktu AS dan berlangsung hingga Jumat, bisa mengganggu pasokan listrik, sistem GPS dan satelit, dan sudah memaksa beberapa perusahaan penerbangan mengubah jalur mereka di sekitar wilayah kutub.

Selain kemungkinan gangguan terhadap barang elektronik paling berharga di Bumi, peristiwa tersebut juga diduga akan memberikan pemandangan langit malam hari di beberapa bagian Asia Tengah berupa pemandangan aurora borealis, atau cahaya utara, pada Kamis malam.

"Cuaca antariksa telah menjadi sangat menarik selama 24 jam belakangan," kata Joseph Kunches, ilmuwan cuaca antariksa di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), sebagaimana dikutip AFP.

Kehebohan itu berawal Ahad larut malam di satu wilayah aktif di Matahari yang dikenal sebagai 1429; ada letupan api besar Matahari yang berkaitan dengan semburan plasma dan angin Matahari yang dikenal sebagai penyemburan massa korona (CME) yang meluncur ke arah Bumi dengan kecepatan empat juta mil (6.4 juta kilometer) per jam.

Letupan lain di Matahari dan CME terjadi pada pukul 00:24 GMT (07:24 WIB) pada 7 Maret, sehingga memicu badai radiasi kuat magnetik dan Matahari, keduanya berada pada tingkat tiga dalam skala lima tingkat.

Badan Antariksa dan Penerbangan Nasional AS (NASA) menyatakan letupan kedua -- yang diklasifikasikan di dalam klas poten X -- adalah salah satu yang terbesar dalam lingkaran yang dikenal sebagai solar minimum, yang mulai terjadi pada awal 2007, dan hanya berada sedikit di belakang peristiwa lebih kuat yang meletus pada Agustus.

"Peningkatan saat ini dalam jumlah letupan klas-X adalah bagian dari lingkaran normal 11 tahun Matahari. Selama itu, kegiatan di Matahari berubah jadi solar maximum, yang diperkirakan mencapai puncaknya pada penghujung 2013," kata badan antariksa AS tersebut.

Letusan Matahari saja bisa menyebabkan padamnya frekuensi tinggi radio yang kini sudah berlalu, kata NOAA.

Badai itu tampaknya adalah "yang paling kuat sejak Desember 2006", kata Kunches. Namun Bumi justru mengalami dampak yang lebih kuat dan terputusnya gelombang radio pada Agustus lalu.

Satelit, jaringan listrik dan bahkan astronot di Stasiun Antariksa Internasional bisa terpengaruh oleh badai radiasi tersebut, yang mungkin membuat mereka mencari tempat berlindung di bagian yang lebih terlindungi di laboratorium yang mengorbit itu seperti yang mereka lakukan pada masa lalu.