Label

alien (10) angkasa (4) dinosaurus (5) E.T (9) fosil (12) harta karun (16) hoax (6) legend (20) m (1) misteri (42) mitos (10) monumen (10) mystic (12) ooparts (7) peradaban kuno (31) time traveler (9) UFO (7)

Sabtu, 29 Oktober 2011

Browse: Home / Teka-teki Klerksdorp Spheres dan Moqui Marbles

Teka-teki Klerksdorp Spheres dan Moqui Marbles

Dalam tulisan saya sebelumnya, saya menulis mengenai dua artefak ooparts yang bernama kingoodie dan London Hammer yang sepertinya menantang teori evolusi yang sudah mapan. Ini dua artefak lainnya yang juga dianggap menantang teori evolusi. Nama artefak tersebut adalah klerksdorp spheres dan Moqui Marbles.






Beberapa dekade yang lalu, para penambang di Afrika Selatan menemukan sekumpulan bola kecil yang misterius. Jumlah bola yang ditemukan mencapai ratusan dan terdiri dari dua tipe, pertama, bola padat dengan bintik-bintik putih pada permukaannya dan yang kedua adalah bola yang berongga.



Ukurannya berkisar antara 0,5 cm hingga 10 cm dan warnanya bervariasi, mulai dari coklat gelap, coklat kemerahan, merah hingga merah redup. Ketika bola-bola ini dibelah, maka di dalamnya ditemukan struktur radial yang sempurna dengan alur-alur paralel.


Bola-bola inilah yang kemudian disebut Klerksdorp Spheres. Pertama kali ketika kalian mencoba menyebut namanya, mungkin lidah kalian akan sedikit keseleo. Nama Klerksdorp yang susah diucapkan ini diambil dari lokasi tempat artefak tersebut ditemukan, yaitu wilayah Klerksdorp, Afrika Selatan.


Analisis petrographic dan X Ray atas bola-bola ini menunjukkan kalau objek ini terbentuk dari hematite (Fe2O3) atau wollastonite (CaSiO3) yang bercampur dengan sedikit hematite dan goethite (FeOOH).


Karena bentuknya yang sempurna, maka artefak ini diduga dibuat oleh tangan-tangan terampil manusia. Namun disinilah muncul kontroversinya.


Artefak-artefak tersebut ditemukan pada bebatuan mineral pyrophyllite (satu lagi kata yang membuat lidah keseleo) yang diperkirakan berasal dari masa precambrian yang terbentuk pada 2,8 milyar tahun yang lalu. Pada masa itu, menurut sains yang diajarkan di sekolah-sekolah kita, manusia masih berbentuk sel tunggal.


Homo sapiens, yang dianggap para ilmuwan evolusionist sebagai nenek moyang mereka baru berjalan di bumi ini 160.000 tahun yang lalu.


Jadi, sama seperti Kingoodie dan London Hammer, bagaimana benda-benda buatan manusia bisa ditemukan di dalam struktur bebatuan mineral yang berumur 2,8 milyar tahun yang lalu ?


Selain Klerksdorp Spheres, artefak serupa juga pernah ditemukan di pemukiman indian Navajo di Utah, Amerika serikat.


Bola-bola Utah ini disebut Moqui Marbles dan memiliki ukuran mulai dari 1/25 inchi hingga 8 inchi. Menurut para ilmuwan, formasi geologi Utah ini terbentuk sekitar 25 juta tahun yang lalu. Kasus yang sama dengan Klerksdorp Spheres.


Ini Moqui Marbles



Dua artefak ini termasuk artefak yang kontroversial, atau paling tidak pernah menjadi artefak yang kontroversial. Bagi para Creationist (tidak semua), bola klerksdorp dan Moqui Marbles menunjukkan adanya kesalahan dalam tabel waktu evolusi yang berarti juga menunjukkan adanya kesalahan mendasar dalam teori evolusi.


Bagi para alienist, bola tersebut dibuat oleh para tamu dari ruang angkasa yang telah mengunjungi bumi milyaran tahun lalu. Menurut saya tentu saja teori ini berlebihan.


Sedangkan bagi para Evolusionist, jawabannya sederhana. Bola-bola ini terbentuk secara alami, bukan buatan manusia.


Menurut Bruce Cairncross dan Paul Heinrich, alur-alur yang terlihat di bola klerksdorp tersebut tercipta secara alami ketika mineral pyrophyllite terbentuk dari abu dan sedimentasi gunung api, 2,8 milyar tahun yang lalu. Ketika sedimentasi itu bertumbuh, lapisan yang bertumpuk membentuk alur tersebut. Proses ini berlaku juga untuk Moqui Marbles.


Karena sifatnya yang misterius, Moqui Marbles bahkan digunakan oleh para penganut new age sebagai pengganti bola kristal yang disebut memiliki kekuatan penyembuh. Sedangkan sebagian Klerksdorp spheres berakhir di museum-museum geologis.


Jadi, jika anda yang membaca ini menginginkan jawaban yang pasti atas misteri ini, maka kalian tidak akan menemukannya. Namun, saya bisa mengatakan bahwa bagi sebagian besar ilmuwan, kasus kedua artefak ini telah selesai. Jawaban resminya adalah sesuai dengan yang diberikan oleh para evolusionist.


Jika kita mengesampingkan emosi kita, maka saya rasa kita akan menemukan argumen para evolusionist masuk akal juga. Alam memang punya ketrampilan untuk menciptakan objek-objek yang indah.


Contohnya di planet Mars-pun pernah ditemukan bebatuan seperti ini.


Ini fotonya.



Memang mirip dengan klerksdorp spheres dan Moqui Marbles. Jika ditanya, siapakah yang menciptakan bola batu di Mars tersebut, maka para pembaca yang creationist pasti lebih memilih menjawab alam dibandingkan alien kan ?

Jadi saya rasa jika para creationist ingin merajam teori evolusi, maka sepertinya mereka harus menggunakan batu yang lain.

Selasa, 25 Oktober 2011

Browse: Home / Ukiran alien di Mastaba Ptah Hotep ?

Ukiran alien di Mastaba Ptah Hotep ?

Jika kita tidak mendapat gambaran yang jelas mengenai sebuah persoalan, maka kita akan dituntun menuju kesimpulan yang salah. Contohnya adalah kasus ukiran alien bermata besar di Mastaba Ptah Hotep, Saqqara, Mesir.






Sejak lama, sebagian orang percaya bahwa bangsa Mesir purba adalah keturunan alien. Piramida adalah buktinya. Karena menurut mereka mustahil manusia tanpa teknologi canggih dapat membangun struktur semegah itu.


Beberapa hari setelah saya menulis soal ukiran helikopter di Abydos, seseorang mengirim email ke saya dan bertanya mengenai ukiran ini. Apakah ukiran ini benar-benar ukiran alien ?


Sebenarnya, wahai para pembaca, saya merasa tidak enak hati. Karena saya dianggap punya kebiasaan menyangkal bukti-bukti teori alien masa purba. Tapi percayalah, saya tidak bermaksud menyangkal teori alien masa purba. Yang selalu saya pertanyakan adalah bukti-bukti yang diajukan.


Bukankah bagus jika kita bisa memisahkan antara bukti yang hoax dengan yang sejati sehingga kita bisa berfokus hanya pada bukti yang sejati ? Saya rasa kalian pasti setuju.


Ini foto yang dimaksud. Ukiran ini terdapat pada mastaba (kuburan) Ptah Hotep di kompleks Necropolis Saqqara di Mesir.



Jika kalian melihat foto ini, pasti kalian akan mengambil kesimpulan bahwa foto ini benar-benar menyerupai alien dan bahwa bangsa Mesir purba memang dikunjungi oleh alien. Tapi. seperti yang saya katakan di paragraf pertama, jika kita tidak mendapat gambaran yang lebih jelas, maka kesimpulan yang diambil bisa salah.


Sekarang, saya akan menunjukkan foto dengan warna yang lebih jelas. Lihat perbedaannya.



Dengan melihat gambar yang lebih jelas, maka ukiran itu semakin tidak mirip dengan alien. Beberapa web yang saya temukan menyebut gambar itu adalah gambar persembahan kepada para dewa.


Tapi saya juga menyadari bahwa untuk meyakinkan kalian, saya tidak bisa hanya menunjukkan gambar yang lebih jelas itu. Harus ada bukti yang lebih konkret. Lagipula, saya percaya, bagi sebagian pembaca, ukiran itu masih terlihat seperti alien bermata besar.


Jadi saya kembali menyusuri ukiran-ukiran lain yang ada di dinding Saqqara untuk mencari petunjuk. Kebetulan saya pernah dihadiahi sebuah buku mengenai Mesir oleh seorang teman yang baru kembali dari Mesir. Buku itu berjudul All of Egypt karangan EB Bonechi. Di dalamnya saya bisa melihat ukiran-ukiran lain di dinding mastaba Ptah Hotep di Saqqara dengan lebih jelas.


Sambil menyusuri gambar-gambar ukiran lainnya, saya menemukan satu petunjuk yang saya rasa bisa menjadi bukti kuat bahwa ukiran itu bukan alien.


Lihat foto dibawah ini. Ukiran ini berada persis di atas ukiran "alien" tersebut (lihat gambar pertama).


Bisakah kalian melihat petunjuk itu ?



Petunjuk yang saya maksud adalah tanaman berwarna hijau di kiri atas foto yang menghadap ke bawah. Bisakah kalian mengenalinya ? Ini saya perbesar.



Belum bisa mengenalinya ? Oh ya, saya putar dahulu. Ini jadinya.



Nah, sekarang kalian bisa mengenalinya. Ya, tanaman itu mirip dengan kepala "alien" yang kita punya.



Menurut saya, bukti ini sudah cukup. Tapi jika kalian merasa tidak cukup, saya akan memberikan sedikit sentuhan terakhir.


Pertama, sebuah pikiran masuk ke dalam otak saya. Bangsa Mesir adalah bangsa yang sangat teliti. Mereka membangun piramida dan kuil dengan presisi yang sangat tinggi. Jika Tanaman hijau itu sama dengan kepala "alien" yang kita punyai, maka saya rasa jumlah kelopak bunga yang ada pada kedua ukiran seharusnya juga sama banyak.


Jadi saya berusaha mencari tahu apakah pemikiran saya benar atau salah. Saya menghitung jumlah kelopak bunga pada kedua ukiran. Ya, masing-masing ada sembilan helai. Keduanya ternyata merupakan objek yang sama.


Jadi kepala "alien" kita ternyata adalah sekuntum tanaman yang ditaruh di sebuah pot. Lihat lehernya, bukankah mirip dengan leher sebuah pot.


Sekarang, walaupun buktinya sudah cukup kuat bahwa ukiran itu bukan alien, saya masih penasaran. Tanaman apa sih yang sampai bisa menyebabkan salah paham seperti itu ?


Saya menjelajahi google dan menemukan jawabannya. Tanaman itu ternyata adalah tanaman teratai. Ini adalah cuplikan gambar dari answers.com. Tanaman kita ada di kiri bawah. Bahkan kalian bisa melihat kelopaknya juga berjumlah sembilan.





Lalu, di web cgi.ebay, saya menemukan sebuah lukisan yang menunjukkan ratu Nefertari mempersembahkan bunga teratai yang sama kepada dewi Isis.



Jadi, website pertama yang saya temukan yang mengatakan bahwa ukiran itu adalah ukiran persembahan ternyata benar adanya.


Saya tidak tahu, apakah foto ukiran ini sengaja dikaburkan untuk membuat kita percaya ? ataukah ini hanya semata faktor ketidaksengajaan dan ketidaktahuan ?


Kalian pasti tahu bahwa saya selalu menerima teori apapun yang diajukan oleh orang lain asalkan bukan didasarkan pada bukti hoax. Jika bukti itu adalah sebuah hoax, maka tidak layak untuk dipikirkan.


Seperti yang saya katakan pada awalnya, Jika kita tidak mendapat gambaran yang jelas mengenai sebuah persoalan, maka kita akan dituntun menuju kesimpulan yang salah.

Rabu, 19 Oktober 2011

Browse: Home / Ukiran Helikopter di dinding kuil Abydos ?

Ukiran Helikopter di dinding kuil Abydos ?

Pada tahun 1848, sebuah ekspedisi arkeologi yang sedang melakukan penelitian di Mesir menemukan hierogliph aneh di langit-langit sebuah kuil kuno di Abydos, beberapa ratus mil selatan Kairo. Cetakan contoh hierogliph itu kemudian dibawa ke Eropa dan segera menimbulkan perdebatan yang luar biasa di kalangan Egyptologist. Tidak ada satupun yang dapat menjelaskan arti hierogliph tersebut. Akhirnya, hierogliph tersebut dianggap hanya sebagai ukiran objek-objek aneh tak dikenal. Puluhan tahun kemudian, hierogliph tersebut kembali muncul ke permukaan, kali ini beberapa orang mengenali ukiran Hierogliph tersebut sebagai helikopter, pesawat dan kapal selam, objek-objek yang tercipta pada abad ke-20.



Saya percaya sebagian besar dari kalian yang membaca tulisan ini sudah pernah melihat foto yang termashyur ini dan akan menganggap tulisan ini basi. Namun ternyata ada sebagian orang yang belum atau mungkin hanya sedikit mengetahui kisah ini dan meminta saya menulisnya. Jadi yang sudah tahu harus mengalah dengan mereka yang belum tahu.


Nah, saya akan memulai cerita saya. Pada tahun 1990an, para turis yang mengunjungi kuil di Abydos memotret kembali langit-langit kuil itu dan foto-foto yang diambil mulai muncul di internet, membangkitkan kembali perdebatan mengenai makna hierogliph tersebut..


Helikopter yang tergambar di langit-langit kuil tersebut memiliki baling-baling, kokpit dan ekor, persis seperti helikopter modern. Sedangkan dua ukiran lain sepertinya menunjukan gambar kapal selam dan pesawat.



Hierogliph tersebut ditemukan di sebuah kuil yang didirikan oleh Firaun Seti I sekitar 3.000 tahun yang lalu, bukan di Piramida seperti yang dikira sebagian orang. Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana ukiran mesin-mesin transportasi modern bisa ada di kuil yang berusia 3.000 tahun ?


Tentu saja tidak semua orang dengan gampang menerima penjelasan adanya ufo masa purba yang dipercayai sebagian orang, termasuk saya. Walaupun saya menulis soal-soal misteri di blog ini, namun saya merasa bahwa penjelasan seperti itu adalah penjelasan yang sangat digampangkan. Seakan-akan kita enggan berusaha mencari penjelasan lain terlebih dahulu.


Jadi saya mencoba mencari penjelasan alternatif.


Pertama, saya menemukan penjelasan dari seorang arkeolog yang ternyata skeptisnya sangat luar biasa. Dengan cepat dan tanpa pikir panjang ia mengatakan bahwa foto tersebut adalah hasil rekayasa photoshop. Sepertinya arkeolog ini tidak pernah mengunjungi kuil Abydos di Mesir. Berbagai foto dan rekaman yang diambil di kuil tersebut oleh orang yang berbeda-beda jelas menunjukkan bahwa ukiran tersebut bukan hasil photoshop.


Lalu, datanglah para arkeolog yang lebih bijak dan tidak asal ngomong dan tentu saja punya cukup uang untuk melihat langsung ke Abydos (Tidak seperti arkeolog pertama tadi). Mereka memiliki penjelasan yang ilmiah dan sesuai dengan ilmu ke-arkeologiannya. Menurut mereka ukiran tersebut sama sekali bukan ukiran helikopter, pesawat dan kapal selam. Hierogliph tersebut bisa menyerupai gambar Helikopter, pesawat dan kapal selam karena sebuah proses yang disebut Palimpsest.


Apa itu Palimpsest ? Palimpsest adalah sebuah teknik membuat ukiran hierogliph yang baru di atas ukiran yang lama. Caranya adalah dengan memplester ukiran yang lama dan kemudian mengukir hierogliph yang baru di atasnya.


Nah, ukiran di langit-langit Abydos dipercaya oleh para arkeolog telah mengalami proses Palimpsest. Sejalan dengan beriringnya waktu, plester yang ditempel untuk menutupi ukiran yang lama terlepas. Ukiran lama yang tertimpa dengan ukiran baru menghasilkan ukiran-ukiran yang berbentuk aneh. Dan dari situlah muncul Helikopter kita.


Proses ini sama seperti ketika kita sedang menghadapi ujian di sekolah. Ketika kita merasa jawaban yang kita tulis salah, kita mengambil Tip-X dan menutupi kesalahan itu dengan cairannya. Namun karena kita terdesak oleh waktu, kita yang tidak sabaran segera menulis di atas olesan Tip-X yang belum kering. Akibatnya lapisan Tip-X menjadi rusak dan kertas ujian kita menjadi kotor dengan huruf yang campur aduk. (sekarang kalian mengerti arti Palimpsest kan ?).


Ternyata para seniman Mesir biasa menggunakan metode Palimpsest pada masa purba. Jika seorang Firaun naik tahta, ia menuntut tulisan-tulisan lama di dinding diganti dengan tulisan yang menceritakan tentang kemuliaan mereka. Jadi seniman Mesir memplester tulisan yang lama dan menggantinya dengan yang baru.


lalu, saya mempelajari penjelasan ini dan saya merasa bahwa penjelasan ini sepertinya tidak pas di hati. Coba bayangkan, berapa besar kemungkinannya proses Palimpsest yang gagal bisa membentuk gambar helikopter yang sedemikian sempurna ?


Yeah, saya sudah tahu apa yang mau saya tulis di blog enigma. Saya akan mengatakan kalau saya tidak menemukan penjelasan yang masuk akal sehingga saya memutuskan untuk percaya kalau ukiran itu adalah ukiran Helikopter. Bahkan saya sudah mempunyai teori yang menjelaskan bagaimana sebuah helikopter bisa terukir di dinding yang berusia 3.000 tahun itu.


Namun kemudian, ketika saya sedang iseng mencari data tambahan, Saya menemukan sebuah foto yang mengejutkan. Di dinding lain di kuil yang sama, ada susunan hierogliph yang sangat mirip dengan ukiran helikopter yang kita punyai. I am Amazed ! Lihatlah kemiripannya ! Melihat foto ini, sepertinya palimpsest menjadi masuk akal. Bisa jadi hierogliph ini menunjukkan hierogliph awal sebelum mengalami proses Palimpsest.



Melihat foto ini, Teori helikopter masa purba mulai terlihat kabur. Sekarang pikiran saya hanya dipenuhi oleh Plester dan Tip-X.



Ukiran yang mirip dengan kapal selam ternyata merupakan ukiran telapak tangan. Bekas-bekas ruas jarinya jelas terlihat di kedua ukiran tersebut. Lagipula, setelah dilihat-lihat kembali, saya merasa helikopter itu ternyata memang tidak mirip dengan helikopter. Apa yang kita sebut dengan baling-baling ternyata menempel di ekornya. Hidung helikopter itu ternyata menyatu dengan ukiran lain. Benar-benar tidak mirip helikopter.


Jadi sekarang, sepertinya saya harus meminta maaf kepada para penganut teori ufo masa purba, karena saya condong kepada penjelasan Tip-X, maksud saya Palimpsests.


Tapi....


Kalian tahu, penggemar misteri tidak boleh menutup pikirannya rapat-rapat. Teori yang berhubungan dengan misteri itu biasanya bergerak dengan "fluid". Jika ada petunjuk baru yang mematahkan argumen sebelumnya, maka saya rasa tidak ada salahnya menerima kemungkinan baru.


Saya mendengar bahwa sebuah surat kabar Arab bernama "Al-Sharq Al-Awsat" pernah mempublikasikan foto-foto yang diambil di dinding kuil Amon Ra di Karnak. Konon foto itu menunjukkan adanya hierogliph yang persis dengan yang ada di kuil Abydos. Di dalamnya juga ada helikopter dengan baling-baling dan ekor. Yang pasti, katanya, identik dengan ukiran Abydos.


Tapi sayangnya, saya hanya membaca mengenai hal itu di sebuah media. Saya membolak-balik media tersebut (dengan mouse tentu saja) untuk mencari foto yang dimaksud. Saya tidak menemukannya. Lalu saya berpaling kepada google dan mencoba memasukkan kata kunci yang saya anggap paling relevan. Luar biasanya, saya menemukan artikel-artikel lain yang juga menyebut soal foto helikopter Karnak, tapi dengan kalimat yang sama persis dengan kalimat di artikel pertama. Ooh, ternyata artikelnya hasil kopi paste semua. Saya masih belum menemukan foto yang saya inginkan.


Jadi, para pembaca yang budiman, jika kalian bertanya mengenai pendapat saya, maka saya percaya dengan penjelasan Tip-X. Tapi seperti yang saya katakan di atas, pikiran saya "fluid". Karena itu saya akan mengubah pandangan saya jika saya bisa menemukan foto helikopter di dinding kuil Amon Ra di Karnak.

Jumat, 14 Oktober 2011

Browse: Home / bangkai hewan aneh,yang di duga gamera

bangkai hewan aneh,yang di duga gamera

Pada 26 Mey 2005, satu bangkai kura kura misterius tersapu ombak ke pantai, sebuah distrik di New York. Penemuan itu segera menjadi headline di berbagai media utama di Amerika.









Penemuan ini juga dikaitkan dengan legenda laut jepang yaitu GAMERA yang merupakan moster legenda jepang. legenda GAMERA ini masih sempat tersengar sampai akhir tahun 80an, dan akhirnya muncul lagi lewat figur ultraman.

Kamis, 13 Oktober 2011

Browse: Home / Tempat Tinggal Alien

Tempat Tinggal Alien



London – Hasil analisa 136 haru pertama teleskop Kepler NASA memantik debat panas mengenai alien di luar angkasa. Selain itu, data menunjukkan adanya planet ‘rumah’ alien.

Pindai Kepler menemukan adanya 1.235 planet di luar tata surya di rasi bintang Cygnus di galaksi Bima Sakti. Hasil studi baru ini menyimpulkan, 1,2% bintang di galaksi ini merupakan planet yang mendukung kehidupan atau jumlahnya sekitar miliaran planet.



‘Inti’ galaksi kita mungkin menjadi yang terkaya diantara planet-planet ini. Menurut ilmuwan, pembentukan planet yang cepat di inti galaksi akan ‘membebani’ efek negatif ledakan supernova berulang yang menyediakan surga kehidupan.



Studi yang dipimpin Michael Gowanlock dari University of Hawaii ini menggunakan model komputer untuk ‘mencari’ planet hunian dan menitikberatkan efek ledakan supernova yang akan ‘mensterilisasi’ permukaan planet.



“Pencarian planet meningkatkan pemahaman pada kehidupan bagi kami. Besi menjadi blok pembangun planet seperti Bumi dan bintang yang terbentuk kemudian memiliki kesempatan lebih besar bagi munculnya planet tersebut,” paparnya seperti ditulis Dailymail.

Rabu, 12 Oktober 2011

Browse: Home / "Alien itu ada" kata NASA

"Alien itu ada" kata NASA

Clark C. McClelland, seorang anggota senior MUFON 1958-1992, baru-baru ini telah menunjukkan laporan rincian kejadian luar biasa pada pers Kanada yang berisikan rahasia dan peristiwa yang terjadi selama misi penerbangan pesawat ulang-alik Columbia.

Menurut laporan internal yang dibenarkan oleh Dr Story Musgrave (salah satu kru kapal luar angkasa Columbia khusus Kargo STS-80), sebuah benda berbentuk lingkaran cakram yang memiliki besar melebihi besarnya pesawar Antariksa Columbia tersebut tiba-tiba muncul di dekat pesawat. Saat itu pasawat Columbia tengah mengorbit dan berada pada ketinggian 306 Km dari permukaan bumi.

Dr. Story Mugsgrave mengatakan : "Saya tidak tahu apa itu .. Aku tidak tahu ... Benda itu muncul begitu saja."

Setelah kembali ke Bumi, Musgrave di intrograsi oleh para ilmuwan NASA tentang kejadian tersebut. Menurut laporan tersebut, ilmuwan memeriksa rekaman video dari pertemuan Pesawat Ulang Alik Columbia dengan pesawat UFO itu.



Menurut catatan laporan tersebut, Obyek berbentuk cakram itu tiba-tiba saja muncul, dan seperti membuntuti atau mengamati pesawat Columbia. Musgrave pensiun dari NASA setelah misi tersebut. Dia sangat yakin bahwa kecerdasan luar bumi tidak hanya ada, tapi telah hadir dan mendekati bumi.

Keyakinan tentang keberadaan UFO dan Alien semakin diperkuat setelah baru-baru ini, Ken Johnston dipecat dari NASA setelah ia mengungkapkan tentang keberadaan Kota Alien di permukaan Bulan. Ken Johnston dianggap melakukan kesalahan dengan membocorkan rahasia negara.

Di Washington, DC, mantan Perwira Intelijen Angkatan Laut Amerika, Milton Cooper telah mengungkapkan tentang adanya pangkalan rahasia aneh di bulan yang sebenarnya telah diketahui oleh NASA selama bertahun-tahun.

Dr. Story Mugsgrave bahkan menyatakan, "Yakinlah, bahwa ALIEN itu ada, dan dia ada disekitar kita. Percayalah !"

Selasa, 11 Oktober 2011

Browse: Home / Seorang profesor mengklaim menemukan petunjuk lokasi harta karun suku Maya seberat 8 ton pada Dresden Codex

Seorang profesor mengklaim menemukan petunjuk lokasi harta karun suku Maya seberat 8 ton pada Dresden Codex

Kita selalu takjub dengan petualangan memburu harta karun seperti yang digambarkan dalam film Indiana Jones atau National Treasure. Tetapi bagi Joachim Rittsteig, petualangan yang sesungguhnya baru akan dimulai karena ia mengklaim telah berhasil menemukan sebuah petunjuk yang mengarah kepada lokasi harta karun suku Maya. Ia menemukan petunjuk itu di dalam Dresden Codex yang telah berusia ratusan tahun.




Perlu dicatat kalau Joachim bukanlah seorang pengkhayal yang terlalu banyak menonton film petualangan. Ia adalah seorang profesor Emeritus di universitas Dresden yang telah mempelajari kebudayaan suku Maya selama 40 tahun. Ia juga ahli bahasa suku Maya dan salah satu objek penelitiannya adalah Dresden Codex yang berisi catatan-catatan mengenai kebudayaan suku Maya.


Joachim percaya kalau pada Codex itu tersembunyi harta karun berupa emas murni seberat 8 ton. Bukan itu saja, Joachim mengklaim mengetahui lokasi persembunyian harta tersebut, yaitu di dasar danau Izabal.


Dresden Codex atau Codex Dresdensis sendiri adalah satu dari empat dokumen utama yang masih tersisa dari kebudayaan Maya. Dokumen ini pertama kali ditulis oleh para pendeta suku Maya pada tahun 1250 Masehi. Dokumen ini memiliki 74 halaman dengan 74 hieroglyps yang berbeda. Jika direntangkan, panjangnya mencapai 3,56 meter. Para ahli percaya kalau dokumen ini adalah dokumen tertua yang pernah ditulis di benua Amerika.
Dresden codex ditulis diatas kertas yang terbuat dari batang pohon ara dan ditulis oleh delapan penulis yang memiliki gaya tulisan yang berbeda-beda. Masing-masing dari mereka juga membahas subjek yang berbeda pula.

Ada bahasan mengenai astronomi yang memuat tabel Venus dan Bulan dengan akurasi yang luar biasa. Tabel bulan itu memiliki interval yang berkolerasi dengan gerhana. Sedangkan tabel Venus berkorelasi dengan pergerakan planet itu di angkasa.

Di dalamnya juga ada almanak, tabel astrologi, informasi mengenai musim-musim, banjir, penyakit, pengobatan, referensi keagamaan dan saran mengenai waktu bercocok tanam.

Selain itu, codex ini jugalah yang dianggap banyak orang telah memprediksikan kehancuran bumi pada tahun 2012 karena pada bagian akhirnya diceritakan mengenai bumi yang tenggelam oleh air yang keluar dari mulut naga.
Pertama kali Codex ini dikenal masyarakat luas adalah pada tahun 1739 ketika Johann Christian Gotze, direktur Royal Library di Dresden, membelinya dari kolektor pribadi di Wina, Austria. Bagaimana awalnya Codex itu bisa berada di Wina tidak diketahui dengan pasti. Namun ada spekulasi yang menyebutkan kalau Codex itu mungkin telah dihadiahkan oleh Hernando Cortes kepada Charles I, Raja Spanyol pada waktu itu.

Seperti yang kita ketahui, Hernando Cortes adalah penakluk Spanyol yang berhasil menguasai sebagian besar wilayah Mexico pada awal abad ke-16, termasuk kerajaan Aztec yang berhasil dilumpuhkannya pada tahun 1521.

Setelah diperoleh oleh Gotze, pada tahun 1744, Codex itu diberikan kepada Royal Library di Dresden yang kemudian memamerkannya untuk pertama kali pada tahun 1848.

Pada perang dunia II, codex itu mengalami kerusakan serius akibat pengeboman. Dua belas halamannya rusak dan bagian-bagian lainnya hancur. Namun, usaha restorasi yang terus menerus berhasil memulihkannya sehingga bisa dipelajari hingga kini.
Siapa sangka, dokumen yang awalnya hanya dianggap bernilai sejarah ini ternyata mengandung petunjuk mengenai harta karun yang sangat berharga.

"Codex Dresden memiliki petunjuk yang mengarah kepada delapan ton emas murni." Kata Joachim Rittsteig.

Dengan disponsori oleh surat kabar Bild dari Jerman, Ia telah menyiapkan sebuah ekspedisi menuju danau Izabal, tempat yang dipercayainya menyimpan harta karun tersebut.

Joachim Rittsteig
Menurut Rittsteig, halaman 52 pada codex tersebut menyebutkan mengenai sebuah kota suku Maya yang bernama Atlan yang hancur oleh gempa bumi pada tanggal 30 Oktober tahun 666 sebelum Masehi. Di kota ini, mereka menyimpan 2.156 batangan emas yang dipermukaannya terukir hukum-hukum suku Maya.

Ketika kota itu hancur oleh gempa, emas-emas itu ikut tenggelam ke dalam danau Izabal yang berada di timur Guetamala.

Citra Satelit danau Izabal
Rittsteig mengklaim telah berhasil menemukan reruntuhan kota Atlan dengan citra radar yang diambil di daerah tersebut.

Ia memperkirakan kalau seluruh batangan emas itu bernilai sekitar 290 juta dolar Amerika. Ini jumlah yang sangat besar, bahkan untuk ukuran saat ini. Jika harta ini ditemukan, dipastikan kalau nilai sejarahnya akan jauh lebih berharga dibanding nilai materinya.

Selain masalah harta, ada satu hal lagi yang menarik dari perkataan Rittsteig. Kalian mungkin memperhatikan kalau nama kota suku Maya yang hancur oleh gempa bumi tersebut adalah Atlan.

Teringat dengan sesuatu?

Ya, Atlantis yang juga hancur oleh gempa bumi sekitar tahun 10.000 sebelum Masehi. Tentu saja yang membedakan kedua kota itu adalah rentang waktu kehancuran yang sangat jauh, hampir 9.000 tahun.

Jika kita tidak bisa menemukan Atlantis yang misterius itu, mungkin kita masih bisa menemukan kota Atlan yang penuh dengan batangan emas. Dan saya kira itu pun akan menjadi sesuatu yang sangat menarik.

Jadi, kita menunggu kabar darimu Prof. Rittsteig!
Browse: Home / sarang alien,mau lihat?

sarang alien,mau lihat?


Seorang walikota di Prancis frustasi dan meminta bantuan militer untuk mengusir para pemburu UFO yang terus berdatangan ke wilayahnya.
Tak hanya itu, ia juga kesal menghadapi arus kedatangan orang-orang yang meyakini wilayah itu satu dari sedikit wilayah di Bumi yang akan selamat dari kiamat.
Picturesque Bugarach berada di wilayah Aude di selatan Prancis. Sebuah desa kecil yang damai yang hanya dihuni 189 orang.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, ketenangan para penduduknya terusik pendatang yang yakin kaki gunung Pic de Bugarach, yang tingginya 4.000 kaki, adalah sarang alien.
Desas-desus beredar bahwa alien menetap di sebuah lokasi di bawah gunung, menunggu saat berakhirnya dunia, dan menyelamatkan beberapa orang yang beruntung. Ada juga yang menganggap gunung itu keramat dan akan terhindar dari kehancuran pada 21 Desember 2012, akhir penanggalan Bangsa Maya.
"Jika tiba-tiba 10.000 orang datang besok, penduduk desa yang kurang dari 200 orang bakal kewalahan," kata Jean-Pierre Delord seperti dimuat Daily Mail, Rabu 22 Desember 2010.
"Aku telah memberitahu pihak berwenang dan kami ingin tentara berada menanganinya. Jika perlu, militer datang ke sini pada Desember 2012.
"Menurut dia, kecemasan penduduk bertambah saat mengetahui sebuah situs di Amerika Serikat menjual tiket menuju Bugarach. "Mereka melakukan bisnis, mengorganisasi orang untuk wisata religi, berdoa, dan meditasi di sini," kata dia.
Diceritakan Delord, orang-orang mulai datang ke wilayahnya saat seorang penduduk lokal melaporkan penampakan UFO. "Dia mengaku melihat alien dan mendengar dengung pesawat mereka di bawah gunung.
"Rumor tersebut diperkuat dugaan bahwa peramal Prancis, Nostradamus pernah tinggal di wilayah itu pada abad ke-16. Juga isu penemuan galian misterius Nazi di sana.
Tak hanya sekadar datang, sejumlah orang yang percaya keajaiban desa itu bahkan membeli properti di kaki gunung tersebut. Kursus soal UFO juga mulai ditawarkan di sana.
Valerie Austin, yang pindah dari Newcastle 22 tahun lalu mengatakan, Bugarach adalah daerah yang indah dan tenang. "Sekarang, Anda bisa menjumpai orang sedang berdoa dan bermeditasi di mana pun."

Minggu, 09 Oktober 2011

Browse: Home / fosil hidup yang hidup di jaman sekarang

fosil hidup yang hidup di jaman sekarang

Fosil Hidup Sang Makhluk Purba

Berbagai spesies hewan dan tanaman yang bentuknya hampir tidak berubah ini memberi kita pandangan bagaimana kehidupan mereka di masa lalu. Naskrecki, seorang fotografer dan ahli biologi mengabadikan perjalanannya ke tempat tinggal para makhluk purba ini ke dalam bukunya yang berjudul 'Relics: Travels in Nature’s Time Machine'. (Sumber: Piotr Naskrecki)


Wyoming Grig, belalang yang hidup di semak-semak dataran tinggi Wyoming ini merupakan salah satu serangga tertua yang berasal dari jaman Triassic, 250 juta tahun lalu.


Kecoak raksasa ini juga merupakan bagian keanekaragaman hayati hutan hujan Guyana. Makhluk ini dikenal mampu beradaptasi di segala kondisi lingkungan.


Heelwalkers ini hidup di tempat yang panas, kering, di sepanjang pantai barat Afrika.


Belalang betina yang juga hidup di hutan Guyana dan memiliki nama latin Acanthops Soukana ini sedang menunggu mangsanya di sebuah ranting pohon.



Ujung selatan benua Afrika ini memiliki daya tarik bagi para ahli biologi. Daerah seluas 35.000 mil persegi ini memiliki lebih dari 9.000 spesies tanaman.



Phyllomedusa bicolor, katak daun raksasa ini merupakan bagian dari keanekaragaman hayati hutan hujan Guyana di Amerika Selatan.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Browse: Home / jalan kuno suku MAYA

jalan kuno suku MAYA



Boulder – Arkeolog kembali melakukan penggalian di sebuah desa Maya yang terkubur gunung api 1.400 tahun lalu di El Salvador. Di sana, mereka menemukan jalan kuno menuju kota Maya.

University of Colorado di Boulder (CU-Boulder), Kolorado, mengatakan, jalan yang disebut ‘sacbe’ ini selebar 1,8 meter dan terbuat dari debu vulkanik putih dari letusan terdahulu yang menopang ujung-ujungnya seperti ditulis UPI.

Para warga Maya di desa yang dulu disebut Ceren membuat jalan itu pada 600. Profesor antropologi Payson Sheets di CU-Boulder mengatakan, dalam Yucatan Maya, kata ‘sacbe’ berarti ‘jalan putih’ dan digambarkan sebagai jalan kuno tinggi yang dibangun dengan plester gamping yang menghubungkan kuil, plaza, dan kota.

“Hingga temuan ini, jalan ini hanya dikenal dari area Yucatan di Meksiko dan semuanya dibangun dengan garis batu. Butuh preservasi luar biasa di Ceren untuk memberitahu kita, Maya juga membuat jalannya dari batu,” paparnya.
Browse: Home / Legenda El Dorado dan harta karun danau Guatavita

Legenda El Dorado dan harta karun danau Guatavita

Sebuah kota yang terbuat dari emas dengan rajanya yang juga bersalutkan serbuk emas, legenda El Dorado telah menjadi salah satu legenda yang paling menarik untuk diceritakan. Banyak orang mengatakan kalau legenda ini hanyalah sebuah imajinasi, namun sebenarnya sebagian rahasia El Dorado boleh dibilang telah terungkap dan danau Guatavita adalah salah satunya.






Ini kisah singkat mengenai El Dorado.


Ketika Christopher Colombus menemukan benua Amerika, kisah mengenai dunia baru yang kaya akan emas sampai ke Eropa. Tidak lama kemudian, para penakluk Spanyol mulai masuk ke peradaban Amerika Tengah dan Selatan termasuk Aztec dan Inca.


Francisco Pizzaro (1475–1541), yang berhasil menaklukkan peradaban Inca yang kaya raya pada tahun 1530an percaya kalau di tempat lain di benua itu masih tersimpan kekayaan tersembunyi yang bernilai besar.


Tidak butuh waktu lama baginya untuk mendapatkan konfirmasi mengenai hal ini.


Tidak lama setelah penaklukkan itu, seorang pembawa pesan dari suku tidak dikenal muncul di Peru, tempat kerajaan Inca, dengan sebuah pesan untuk Raja Inca. pembawa pesan ini tidak tahu kalau kerajaan Inca telah ditaklukkan oleh Pizarro.


Setelah diinterogasi oleh para prajurit Spanyol, pembawa pesan itu berkata kalau ia adalah anggota salah satu suku di wilayah Bogota. Menariknya, pembawa pesan ini juga menceritakan mengenai sebuah kerajaan lain di wilayah yang sama dimana Rajanya berselimutkan debu emas dan berenang di danau emas.


Legenda yang mereka dengar inilah yang kemudian disebut dengan El Dorado yang berarti "Manusia bersepuh Emas".


Tertarik untuk mendapatkan emas yang lebih banyak, para penakluk dari Spanyol ini kemudian mengirimkan paling tidak lima ekspedisi besar untuk mencari El Dorado.


Salah satu ekspedisi yang dikirim adalah ekspedisi yang dipimpin oleh Gonzalo Jimenez de Quesada yang berangkat pada tahun 1536.


Bersama 500 prajuritnya, Ia masuk ke belantara lebat yang sekarang termasuk wilayah Columbia. Setelah menjelajah cukup lama dan menjumpai berbagai rintangan, Quesada dan timnya menemukan suku Chibca yang kaya raya. Namun, mereka tidak menjumpai raja emas dan danau emas yang dicari.


Tetapi, suku tersebut menceritakan kepada Quesada mengenai sebuah danau misterius di kawah gunung di dataran tinggi Andes di Bogota yang bernama Guatavita. Menurut mereka, setiap tahun, di danau itu, sebuah upacara misterius dilakukan oleh suku setempat yang bernama Muisca sebagai persembahan terhadap dewa mereka.


Sang raja, yang juga disebut Zipa, akan dibaluri dengan lumpur yang kemudian dilapisi lagi dengan debu emas. Setelah itu, ia bersama para tetua suku yang lain akan mengayuh rakit yang berisi emas perak dan perhiasan lainnya hingga ke tengah danau.


Setelah sampai di tengah, mereka akan membuang emas perak itu ke dalam danau. Lalu sang raja akan terjun ke danau untuk membersihkan tubuhnya dari debu emas dan lumpur yang menyelimuti tubuhnya.


Mendengar kisah luar biasa ini, Quesada memutuskan untuk mencari El Dorado.


Ia tidak bisa menemukan suku Muisca atau kota emas yang dimaksud, namun ia berhasil menemukan danau Guatavita.


Ketika penemuan ini diumumkan ke Spanyol, sebuah usaha dilakukan untuk mengeruk danau ini pada tahun 1545. Usaha ini dipimpin oleh Hernan Perez de Quesada, saudara laki-laki dari Jimenez de Quesada.


Quesada menggunakan para pekerja untuk mengeringkan danau dengan ember-ember raksasa. Setelah tiga bulan, level permukaan air danau turun sekitar 3 meter dan Quesada berhasil mendapatkan 18 kilogram emas dari dalamnya.


Pada tahun 1580an, seorang pedagang dari Bogota bernama Antonio de Sepulvada mengerahkan 8.000 penduduk setempat dalam usahanya untuk mengeringkan danau itu dengan cara membuat pintu-pintu air di sisi danau. Ia berhasil menurunkan permukaan danau hingga 20 meter.


Dengan cara ini ia berhasil menemukan emas dalam jumlah yang cukup besar. Namun kemudian sisi danau runtuh dan menewaskan banyak pekerja. Proyek ini kemudian dibatalkan.

Hari ini, kita masih bisa melihat sisi danau yang terpotong, sisa-sisa usaha yang dilakukan oleh Sepulvada.

Pada tahun-tahun berikutnya, ambisi bangsa Eropa untuk menemukan El Dorado muncul kembali ketika seorang pria misterius bernama Juan Martinez menceritakan mengenai sebuah kota emas bernama Manoa. Kota ini bisa saja berhubungan dengan legenda El Dorado, namun bisa juga tidak. Yang pasti, bangsa Eropa semakin percaya kalau Benua Amerika menyimpan kekayaan dalam jumlah besar.

Martinez bercerita kalau ia adalah seorang pengawas amunisi di sebuah kapal Spanyol yang menjelajahi sungai Caroni yang terhubung dengan Sungai Orinoco. Kapal mereka menjelajahi sungai hingga jauh ke dalam hutan belantara. Namun, gudang mesiu yang diawasinya meledak sehingga penjelajahan ini pun dibatalkan. Sebagai hukuman bagi Martinez, ia ditinggalkan di sungai tersebut dengan sebuah sampan.

Lalu, Martinez mengaku berjumpa dengan sekelompok anggota suku indian yang bersahabat. Mereka menutup mata Martinez dengan kain dan membawanya ke kerajaan mereka yang disebut Manoa. Martinez mengatakan kalau Istana raja Manoa yang dikunjunginya itu terbuat dari emas.

Pada tahun 1586, kisah ini sampai ke telinga Sir Walter Raleigh, seorang penjelajah ternama yang pernah mendirikan koloni pulau Roanoke yang legendaris.

Pada tahun 1595, Raleigh bersama rekan-rekannya berlayar menjelajahi sungai Orinoco di Amerika Selatan demi untuk menemukan Manoa. Namun, ekspedisi itu tidak menghasilkan apa-apa. Menariknya, mereka menemukan Jangkar Kapal Spanyol Martinez yang tersisa ketika terjadi ledakan di kapal. Jadi, paling tidak ada bagian dari kisah Martinez yang dapat dipercaya.

Walaupun tidak menemukan kerajaan emas Manoa, Raleigh membawa banyak sampel flora dan fauna yang eksotik serta sebuah batu indah yang menandakan adanya kekayaan alam luar biasa di tempat itu. Raleigh bahkan menulis sebuah buku mengenai penjelajahannya ini.

Raleigh sendiri percaya kalau kota Manoa sebenarnya terletak di wilayah danau Parime di belakang pegunungan wilayah Guyana. Ia bahkan menyediakan sebuah peta yang sangat akurat mengenai letak wialayah ini.

Pada tahun 1618, Raleigh kembali melakukan eskpedisi kedua untuk menemuan kota ini dengan biaya dari kerajaan Inggris. Namun ekspedisi ini juga gagal membawa hasil.

Kisah El Dorado tidak berhenti pada abad pertengahan saja. Para penjelajah abad-abad berikutnya masih terus mencoba menemukan kota emas tersebut. Walaupun begitu, perhatian terhadap danau Guatavita tidak pernah surut.

Pada tahun 1911, sebuah perusahaan pembuat emas kembali mencoba peruntungannya di danau Guatavita. Mereka berhasil membuang sebagian besar air danau itu dengan membuat terowongan dan pintu air. Namun, lumpur danau itu dengan segera mengeras dan hujan segera memenuhi danau itu kembali. Mereka hanya menemukan beberapa objek emas yang kemudian dilelang untuk membayar para investornya.

Pada tahun-tahun berikutnya, minat mencari El Dorado sepertinya mulai berkurang. Kebanyakan orang mulai beranggapan kalau El Dorado mungkin hanya sebuah legenda. Bahkan ada satu pendapat yang mengatakan kalau suku Indian yang menceritakan soal El Dorado mungkin telah berbohong untuk mengalihkan perhatian para penakluk dari desa mereka.

Namun, sebuah petunjuk besar muncul pada tahun 1969.

Dua orang pekerja yang sedang menggali di sebuah gua kecil di dekat Bogota tanpa sengaja menemukan sebuah patung emas. Patung itu berbentuk rakit dengan figur kepala suku dan delapan pria yang sedang mengayuh di atasnya.

Bentuk patung ini segera mengingatkan para peneliti dengan ritual El Dorado yang telah diceritakan selama ratusan tahun. Jadi, legenda itu ternyata benar.

El Dorado memang ada.

Namun, peneliti dari Los Andes University bernama Carl Langebaek punya pendapat sendiri. Menurutnya, El Dorado mungkin hanyalah sebuah produk dari imajinasi para penjelajah. Katanya:

"El Dorado tidak akan pernah ditemukan. Orang-orang akan selalu mencari emas di tempat yang paling mustahil sekalipun. Tidak peduli bahkan jika mereka menemukan satu istana emas sekalipun, selalu ada alasan untuk mencari El Dorado yang lain."
Hari ini, Danau Guatavita terlihat sepi. Bahkan Turis pun jarang keliatan. Beberapa waktu yang lalu, Pemerintah Columbia memutuskan untuk menutup wilayah itu karena orang-orang sering membuang sampah ke dalamnya atau mencuci mobil di sana.

Saat ini hanya ada satu petugas pengawas yang ditempatkan untuk mengawasi danau itu. Jamie Beltran, sang pengawas percaya kalau danau itu meyimpan rahasia El Dorado.

"Saya yakin, emas dari El Dorado ada di dalam sana." Katanya sambil memandang air danau yang tenang.

Apa yang dipercayai oleh Beltran juga dipercaya oleh banyak orang lainnya. Tetapi, mungkinkah suatu hari danau Guatavita akan membuka rahasianya?

Jumat, 07 Oktober 2011

Browse: Home / Kapal Nabi NUH

Kapal Nabi NUH

Foto Kapal Nabi Nuh Di Gunung Ararat - Berikut ini merupakan kumpulan dari foto foto kapal nabi nuh yang terdapat dipuncak gunung ararat. Awal informasi tahun 1960, berita dalam Life Magazine: Pesawat Tentara Nasional Turki menangkap sebuah benda mirip perahu di puncak gunung Ararat yang panjangnya 500 kaki (150 meter) yang diduga perahu Nabi Nuh AS (The Noah’s Ark)

Foto Kapal Nabi Nuh Di Gunung Ararat

1. Berita kapal nabi nuh tahun 1960


2. Ini dia lokasinya di bukti Arafat.


3. Situs Kapal Nabi Nuh sebelum dibersihkan


4. Pengukuran di Atas Perahu



5. Struktur Perahu menurut para arkeolog yang menemukannya


6. Ini dia lebih jelasnya


7. Setelah dibersihkan, beginilah bentuk Asli Perahu Nabi Nuh AS yang kuno tapi canggih. Di dalam perahu inilah sedikit umat Nabi Nuh AS diselamatkan Allah SWT dari banjir dahsyat setinggi gunung dan ratusan pasang binatang ikut serta didalamnya.


8. Gambaran suasana terjadinya banjir dalam Injil yang terjadi pada tahun 1300 BC (Sebelum Masehi). Sekitar 25 tahun sebelum zaman Nabi Musa AS atau 1.300 tahun sebelum kelahiran Nabi Isa AS. Lihat perbandingan ukuran perahu dengan Pesawar Modern Jumbo 747.